fbpx
Menu Tutup

10 Alasan Untuk Tidak Mengonsumsi Air Minum Dalam Kemasan

Alasan Untuk Tidak Mengonsumsi Air Minum Dalam Kemasan

10 Alasan Untuk Tidak Mengonsumsi Air Minum Dalam Kemasan

Memasak air yang akan dikonsumsi menjadi rutinitas yang dilakukan kebanyakan orang pada zaman dulu.Hal ini dikarenakan kebanyakan sumber air masyarakat berasal dari sumur-sumur air tanah yang tentu saja masih harus dimasak terlebih dahulu agar berbagai kuman mati dan tidak menyebabkan penyakit.
Namun pergeseran zaman membuat air kemasan lebih banyak diminati oleh masyarakat karena tidak perlu dimasak lagi dan bisa langsung diminum. Selama ini kita mengira air minum dalam kemasan adalah air minum yang bebas dari bahaya. Perusahaan-perusahaan air minum mengampanyekan mereka merawat alam. Iklan-iklan air minum dalam kemasan juga cenderung berkoar-koar bahwa air minum dalam kemasan lebih baik dan membuat tubuh Anda segar. Tapi tahukah Anda, sesungguhnya air minum dalam kemasan juga berbahaya.
Alasan Untuk Tidak Mengonsumsi Air Minum Dalam Kemasan

Berikut 10 alasan untuk tidak mengonsumsi air minum dalam kemasan tersebut

1. Menyebabkan kanker

Penelitian menunjukkan bahwa minum air mineral botolan dapat menyebabkan kanker. Plastik merupakan bahan yang paling sering digunakan sebagai kemasan. Produk makanan pun biasa menggunakan plastik untuk dikemas. Perbedaannya, makanan biasanya sudah diberi pengawet yang membuat mereka tahan lama. Namun bagaimana dengan air? Botol-botol tersebut telah melakukan perjalan begitu jauh sebelum mencapai toko. Meski dikemas dengan baik, air mulai menyerap bahan kimia berbahaya dari plastik yang dapat menyebabkan kanker.

2. Mendorong privatisasi

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana air dalam kemasan memengaruhi perekonomian bangsa? Dalam pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.” Namun saat mata air dikuasai oleh sebuah perusahaan, hal demikian sama saja dengan menjual kepentingan rakyat pada satu perusahaan. Saat Anda membeli satu botol air kemasan, berarti Anda telah merugikan negara baik secara langsung maupun tak langsung.

3. Menjual sampah

Jangan pernah terpengaruh oleh iklan yang Anda lihat di tv yang menyatakan air dapat membuat Anda lebih segar atau lebih sehat. Kegunaan air semuanya sama yakni mencegah tubuh kekurangan cairan. Jangan buang-buang uang untuk sesuatu yang bisa Anda hasilkan sendiri. Paling tidak Anda masih bisa merebus air di rumah, bukan?

4. Menyebabkan kemandulan

Saat plastik bersentuhan dengan air secara terus-menerus, plastik akan melepaskan bahan kimia yang disebut Phthlate. Zat beracun ini akan mengendap di dalam tubuh Anda dan menyebabkan kanker serta kemandulan.

5. Standardisasi keamanan yang kurang

Sangat sedikit orang yang tahu bahwa industri air dalam kemasan adalah industri yang paling sedikit aturannya. Tak ada stAndar yang jelas yang ditetapkan untuk air dalam kemasan. Tak ada aturan khusus yang mengatur filtrasi, klarifikasi, kemasan, dan transportasi air dalam kemasan botol bening. Kini Anda bisa membayangkan bukan air apa yang Anda minum sebenarnya?

6. Melukai sisi kemanusiaan

Tahukan Anda, kebanyakan orang menghabiskan uang untuk membeli air minum? Padahal ada lebih dari 700 juta orang yang masih belum dapat mengakses air minum yang bersih sampai saat ini. Harusnya ini melukai sisi kemanusiaan Anda saat banyak orang mengeluarkan uang ekstra hanya untuk membeli air minum dalam kemasan.

7. Menjadi barang mewah

Rata-rata seseorang membutuhkan sekitar 2 liter air per hari untuk tubuh mereka. Jika dikalkulasikan, berarti seseorang butuh lebih dari 700 liter air. Bayangkan jumlah uang yang mesti Anda keluarkan untuk membeli air minum dalam kemasan. Padahal Anda bisa menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain yang lebih penting.

8. Penyumbang sampah plastik terbesar

Saat ini sampah plastik sangat cepat menumpuk mengingat plastik telah digunakan untuk berbagai hal. Padahal plastik sendiri termasuk jenis sampah yang tak bisa didaur ulang secara alami. Meski telah ada langkah-langkah untuk mendaur ulang, upaya tersebut dirasa masih kurang dibanding dengan kerusakan lingkungan yang timbul akibat penggunaan plastik. Nah, saat Anda mengonsumsi air minum dalam kemasan, berarti Anda telah menjadi penyumbang sampah plastik tersebut.

9. Membuang-buang minyak bumi

Mata air yang digunakan perusahaan biasanya letaknya sangat jauh dari industri pengolahan. Belum lagi pada saat mendistribusikan air-air dalam kemasan tersebut ke toko-toko di seluruh Indonesia. Dalam proses tersebut, perusahaan air minum dalam kemasan menggunakan minyak bumi yang notabene sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Belum lagi polusi yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi tersebut. Pikirkan lagi saat Anda ingin membeli air minum dalam kemasan.

10. Meninggalkan jejak karbon dalam tubuh

Orang-orang mengira air minum dalam kemasan tidak berbahaya dan aman dikonsumsi. Mereka tidak tahu, air tersebut telah melalui perjalanan jauh sebelum mencapai lokasi tempat air dalam kemasan dijual. Selama dalam perjalanan tersebut, air dalam botol telah terkontaminasi karbon yang terdapat dalam plastik. Dalam jangka panjang, kelebihan karbon di dalam tubuh Anda sudah tentu sangat berbahaya.

Penelitian mengenai air minum dalam kemasan

Penelitian itu memeriksa 259 air minum dalam kemasan plastik yang dipasarkan di sembilan negara, termasuk Amerika Serikat. Seperti diberitakan USA Today, dari penelitian itu terungkap, 93 persen botol-botol yang diuji tersebut terbukti mengontaminasi air di dalamnya dengan kandungan mikroplastik. Riset ini digagas para peneliti di New York State University, Fredonia, bersama lembaga jurnalisme nirlaba, Orb Media. Ditemukan kandungan rata-rata 10,4 partikel plastik dalam setiap liter air, yang artinya dua kali lebih banyak dari kontaminasi yang ada pada air keran. Demikian laporan investigatif yang dirilis Orb Media. Studi yang belum diulas atau dipublikasikan di dalam jurnal ini menguji sejumlah merek air kemasan, mulai dari Aquafina, Dasani, Nestle Pure Life, hingga San Pellegrino. Ini yang Bakal Terjadi Menurut Ahli Lebih jauh, salah satu peneliti dari New York State University, Sherri Mason mengatakan kepada AFP, 65 persen partikel plastik yang ditemukan adalah “fragmen” plastik, dan termasuk plastik yang digunakan untuk membuat tutup botol. “Saya pikir, kontaminasi ini datang dari proses pengemasan air di dalam wadah plastik tersebut,” kata dia. “Jadi dapat dipastikan bahwa kandungan plastik dalam air datang dari kemasan plastik itu sendiri, dari tutupnya, dan dari proses industrial di pabrik,” sambung dia.

Bagi bapak/ibu semua, yang sedang mencari / membutuhkan alat filter penjernih air dan berbagai alat air minum dengan harga yang cukup murah dan kompetitif, silahkan menghubungi ke Nomor Telpon Kontak Layanan CS Kami Disini

Sumber Artikel 1 > www*liputan6*com
Sumber Artikel 2 > Disini